Green Leadership Indonesia merupakan sebuah wadah Pendidikan yang diselenggarakan oleh Institut Hijau Indonesia (IHI) didukung oleh HuMa (Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis), KNTI (Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia), WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), serta didukung penuh oleh KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) yang berawalkan keresahan dan kekhawatiran tentang bencana ekologis yang terus terjadi dari waktu ke waktu serta perubahan iklim yang menyebabkan bencana lebih buruk sehingga terbentuknya Green Leadership Indonesia yang saat ini sudah memasuki bacth ketiga.
Anak muda menjadi salah satu inisisasi yang disiapkan dalam Pendidikan Green Leadership Indonesia yang bertemakan “Memfasilitasi Tumbuhnnya Pemimpin Dengan Perspektif Keadilan Sosial dan Ekologis”. Sehingga peserta didik diharapkan memberikan kontribusi terhadap lingkungan sosial dan ekologis.
Lantas, apa yang menjadi tujuan utama Pendidikan Green Leadership Indonesia ini diselenggarakan? Berlandaskan Yuridis, Pasal 28 Ayat 1 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 berbunyi “Setiap orang berhak hidup Sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik”. Disisi lain, tujuan Pendidikan Green Leadership Indonesia adalah sebagai Fasilitator Pemimpin Baru, Pengarusutamaan Perspektif Lingkungan, Inisiator Gerakan Keadilan dan Networking Komunitas Pemimpin.
Berdasarkan bukti empiris, sudah banyak Alumni Green Leaddership Indonesia yang melanjutkan aktualisasi dan tindakan preventif terhadap lingkungan sosial dan ekologis. Salah satunya dibuktikan dengan bergabung dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dibidang lingkungan seperti WALHI (Wahanan Lingkungan Hidup Indonesia), Institut Hijau Indonesia (IHI), HuMa (Perkumpulan untuk Pembahruan Hukum berbasis Masyarakat dan Ekologis) dan beberapa elemen Lembaga Swadaya Masyarakat lainnya.
Bagaimana dengan metode Pendidikan Green Leadership Indonesia? Sistem pembelajaran di Green Leadership Indonesia batch 3 mengutamakan kemandirian peserta dalam mengelola bahan ajar. Peserta diberkan arahan dan akan diberikan kordinasi oleh Koordinator Regional yang berjumlah 9 Regional yang ada di Indonesia. Metode Pendidikan mencakup Kelas Interaktif, Workshop/Mentoring, Focus Group Discussion, Dialog Kebijakan, Mimbar Bebas, Beddah Buku/Film dan Kegiatan Inisiatif yang dilakukan dalam waktu yang berskala.
Menurut Pandangan saya dengan adanya GLI (Green Leadership Indonesia) ini dapat menciptakan pemimpin (Leader) baru yang peka akan lingkungan sosial dan ekologis. Mengapa tidak? Wadah yang memberikan Pendidikan selama berbulan ini membuat wawasan dan juga ilmu pengetahuan tentang lingkungan hidup dan sosial semakin bertambah.teruntuk pemuda generasi bangsa.
Sebanyak 325 pemuda yang telah diwisudakan oleh Green Leadership Indonesia yang menandakan bahwa GLI sangat serius dalam membentuk karakter kepemimpinan dari calon pemimpin dimasa yang akan datang. Hal ini menunjukkan tren positif, dikarenakan sangat banyak sekali antusiasme anak bangsa dalam mengikuti GLI khususnya Bacth ketiga ini.
Harapan saya, GLI terus memberikan tren positif untuk anak muda bakal calon pemimpin masa yang akan datang dan peka terhadap lingkungan sosial dan ekologis sekaligus terlibat dalam menyelesaiakan permasalahan lingkungan dan menciptakan Solving Problem untuk lingkungan hidup yang lebih baik termasuk diri saya sendiri.
Terimakasih kepada Bapak Chalid Muhammad selaku Kepala Sekolah GLI dan Ketua SC yang telah berjuang keras dalam membuat Green Leadership Indonesia dan juga tidak lupa saya ingin ucapkan terimakasih kepada Bapak Selamet Daroyni selaku Direktur Eksekutif Institut Hijau Indonesia, Bapak Doni Setiawan selaku Ketua Umum DPP KNTI, Bapak Agung Wibowo selaku Koordinator Eksekutif Perkumpulan HuMa, Bapak Zenzi Suhadi selaku Direktur Eksekutif Walhi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Prof.Dr.Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc yang telah mendukung program GLI ini.
Satu pesan saya, berikan yang terbaik untuk lingkungan. Karena dari lingkungan kita dapat bertahan hidup da n menjaga bumi untuk menghindari bencana yang merugikan umat manusia. Salam Lestari.
Tulisan ini Oleh Rohit Rahmadani – Ketua Regional 01 GLI Batch III
