Sejarah Panjang Aceh dan Rohingya

Rohingya

Aceh memiliki sejarah panjang tentang pengungsi Rohingya, seperti yang kita ketahui Rohingya adalah etnis yang terusir dari Myanmar, walaupun akhir-akhir ini sebab heboh kembali tentang pengungsi Rohingya yang kembali terdampar di Aceh, jadi ini bukan kali pertama pengungsi Rohingya terdampar dan ditampung di Aceh.

Sejarah mencatat dari tahun 2009 Rohingya sudah mulai terdampar ke Indonesia dan ditampung oleh masyarakat Aceh hingga saat ini, tapi seolah ada yang mengganjal tentang kehadiran para pengungsi Rohingya yang dari tahun ketahunnya selalu datang ke Indonesia khususnya di Aceh sampai saat ini.

Seolah ini adalah perbuatan seseorang yang dengan sengaja mengarahkan mereka untuk pergi ke Indonesia khususnya Aceh untuk hidup dan tinggal disana, seolah mereka difasilitasi uang, makanan dan alat transportasi serta diantara mereka seperti diajarkan orang yang memiliki berkemampuan komunikasi dengan menggunakan bahasa inggris.

Hal itu sesuai dengan hasil yang diselidiki oleh Polres Aceh Timur dari hasil wawancara dengan para pengungsi etnis Rohingya ada 36 orang pengungsi yang membayar uang untuk menaiki kapal sebesar 15 juta rupiah lebih kurang, dengan tujuan mereka dapat pergi kenegara yang mereka dapat tinggalin dan untuk hidup.

Dugaan yang lebih kuat lagi mengapa kasus pengungsi etnis Rohingya terdampar diAceh ini merupakan perdagangan manusia yang terencana, melihat dari vidio viral baru-baru ini tetang percakapan orang Indonesia yang menanyakan alasan mereka pergi keindonesia, mereka menjawab seolah memang sudah menentukan tujuan dari pelayaran mereka adalah untuk pergi ke Indonesia, bahkan mereka menyebutkan dikomandoi orang yang bernama Mandela.

Indonesia sah-sah saja untuk mengusir pengungsi Rohingya dari tanah Indonesia ini, karena kita tidak ada kewajiban untuk menampung para pengungsi, sebab Indonesia bukan pihak konvensi pengungsi 1951. Tapi dengan begitu Indonesia tetap bisa menampung pengungsi dalam keadaan genting dan dengan alasan kemanusiaan.

Tapi sering kali kebaikan masyarakat Indonesia itu dimanfaatkan oleh orang luar dan para jaringan penyelundup manusia (people-smuggler), orang yang cuman peduli keuntungan pribadi tanpa peduli bagaimana nasib orang-orang yang sudah mereka berangkatkan. Khususnya para perempuan dan anak yang rentan, bahkan banyak para pengungsi yang diberangkatkan mereka terindentifikasi korban TPPO.

Pemerintah harus mengambil tindakan tegas akan hal ini, jangan sampai kedatangan pengungsi asing mengganggu kedaulatan masyarakat Indonesia, pasalnya banyak sifat dan tidak tau terimakasih yang sering ditunjukkan oleh parang pengungsi Rohingya ini, mereka banyak mengeluhkan porsi makan yang terlalu sedikit tampa mereka ketahui masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak makan.

Mereka juga tidak bisa hidup berdampingan dengan masyarakat, karena tidak menghargai agama dan kultur budaya yang ada di Indonesia khususnya diAceh, jangan sampai Aceh menjadi korban dari apa orang Rohingya buat yang sudah-sudah, seperti dimalasya mereka sudah ditampung untuk diperbolehkan tinggal disana tapi kenyataannya apa mereka malah mendemo kerajaan untuk meminta hak tanah.

Pemerintah harus mengambil langkah tegas dalam menyikapi hal ini, mau itu melanggar HAM dan hukum kemanusiaan, Rohingya harus diusir dari tanah serambi Mekah ini, karena ditakutkan masa yang akan datang mereka akan menjadi pengganggu yang akan mengusik kedamaian dan mencoba menjajah dibumi serambi mekah ini.

Tolong bagi pemerintah pastikan mereka memang betul-betul keluar dari lautan Indonesia, jangan sampai mereka menepati pulau-pulau kosong yang ada di Indonesia, itu malah akan menjadi masalah dimasa depan ketika mereka mengakui itu tanah mereka tentunya akan menimbulkan konflik dimasa depan.

Jadi tolong pemerintah ambil langkah tegas dan cepat dalam menyikapi hal ini, karena kalau masalah ini tidak segera diselesaikan bisa menimbulkan konflik sosial dikalangan masyarakat khususnya masyarakat aceh yang menampung pengungsi Rohingya ini, karena disatu sisi masyarakat Aceh cuman ingin membantu secara kemanusiaan tapi disisi lain banyak sikap dan sifat dari pengungsi Rohingya yang dinilai kurang ajar, seperti menghina mata uang Indonesia, tidak menerima makanan karena porsi sedikit dan tidak sedap lalu mereka membuangnya dan masih banyak hal lainya.

Sebelum konflik ini semakin membesar dan akan menjadi masalah berkepanjangan, perlu turun tangan pemerintah pusat dalam menyikapi hal ini, mohon bapak presiden dan wakil presiden lihatlah masalah ini dengan serius, tolong bersuara dan ambil tindakan yang nyata, dengan begitu kami merasa diperhatikan dan dianggap dari bagian NKRI, mohon jangan anak tirikan kami Aceh ini.

Slide Up
x
adbanner