Negara Maritim, Masyarakat Miskin Ekstrim

Maritim

Sangat disayang Indonesia yang terkenal sebagai negara maritim, tapi kesejahteraan bagi masyarakatnya tidak dapat terpenuhi, malah masyarakat dihadapkan dengan kenyataan miskin dilaut yang kaya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 Tingkat kemiskinan di wilayah pesisir sebesar 4,19%, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nasional. Dari jumlah penduduk miskin ekstrem sebesar 10,86 juta jiwa, 12,5 persen atau 1,3 juta jiwa diantaranya berada di wilayah pesisir.

Bagaimana bisa masyarakat miskin ditengah laut yang kaya, Indonesia memiliki 17.300 pulau, 81.200 km panjang garis pantai, dengan luas lautan 5,8 juta km², ini adalah sebuah keunggulan bagi sebuah negara memiliki potensi sumber daya perikanan dan kelautan, lalu juga memiliki potensi industri transportasi laut. Karakter geografis dan beragam ekosistem laut yang kaya menjadikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia.

Namun kekayaan sumber daya alam diwilayah pesisir di laut Indonesia ini tidak serta-merta mendongkrak perekonomian masyarakatnya. Masyarakat pesisir yang mengandalkan mata pencahariannya menjadi nelayan di tengah kayanya laut lantas mengalami tekanan dan himpitan ekonomi yang terus-menerus mengelilingi kehidupannya.

Lantas mengapa masyarakat Indonesia bisa mengalami kemiskinan ditengah-tengah laut yang kaya?

Kondisi yang sangat disayangkan, melihat kondisi masyarakat pesisir ada ungkapan kontras dibalut dengan. Paradoks miskinya masyarakat di laut yang kaya, melihat hal ini seolah masyarakat pesisir terjebak dan terperangkap didalam kemiskinan yang mereka alamin di kawasan yang kaya akan sumber daya alamnya.

Masyarakat yang tinggal diarea tersebut terjebak akan kemiskinan hingga miskin ekstrim, gizi buruk, kelaparan, stunting, tidak dapat fasilitas pendidikan dan kesehatan yang layak. Bahkan mereka makan dengan makanan yang seadanya nasi putih dengan lauk ikan asin merupakan makanan mewah bagi mereka sehari-hari.

Bahkan kemiskinan didaerah pesisir dari tahun ketahunya kian bertambah, dapat kita lihat setiap pembagian sembako, minyak goreng dan penerimaan beras miskin barisan kian bertambah, maka dari pada itu pemerintah harus menanggapi persoalan ini secara serius dan mencari cara untuk mengatasinya.

Pemerintah harus melakukan pendekatan dengan beberapa elemen yang berintegritas, maka dari pada itu pemerintah harus mengubah gaya kepemimpinan, dengan memberikan perhatian lebih kepada masyarakat pesisir dengan membangun daerah pesisir , dalam hal ini mengkhususkan membangun sumber daya manusia yang berkualitas sehingga diharapkan mereka dapat mengelola sumber daya alam didaerah pesisir yang melimpah.

Apabila sumberdaya manusianya sudah berkualitas, maka kita dapat membangun wilayah pesisir yang memiliki segudang potensi, dalam membangun ekonomi didaerah pesisir bisa dibangun manajemen yang baik dibidang pariwisata, transportasi laut, hasil laut, hukum, sosial budaya lalu aspek kultural sosial.

Lalu juga membuat rute pelabuhan perekonomian yang baik, demi membuat poros maritim yang kuat, karena sangat disayangkan kita memiliki garis pantai terpanjang diselat malaka yaitu 600 mil, malah poros maritim dikuasai negara tentangga yang memiliki jalur garis pantai yang lebih kecil, Malaysia 200 mil sedangkan Singapura 15 mil.

Membuat fasilitas yang memadai untuk bongkar muat kontainer,Peluang ini besar karena investasi di Indonesia sebagai pusat Poros Maritim Diunia akan memangkas jarak ke tempat tujuan sehingga ongkos logistik lebih murah. Apalagi Indonesia punya sumber bahan baku untuk industri dan sumber daya manusia melimpah.

Apabila pemerintah dapat membuat kebijakan yang baik dengan mempertimbangkan dasar-dasar di atas saya yakin dan percaya pertumbuhan ekonomi didaerah pesisir juga akan mengatasi permasalah kemiskinan didaerah pesisir, maka dari pada itu pemerintah harus peduli dan memahami sektor maritim nasional yang sangat besar, karena sangat disayangkan potensi ini terabaikan sia-sia lalu malah kesejahteraan masyarakat yang menjadi korbannya.

Saya ingatkan kepada presiden kedepannya yang terpilih 2024 nantinya, coba wujudkan benar-benar nyata jargon dari pemerintah sebelumnya “Indonesia Poros Maritim Dunia” saya sangat berharap slogan itu benar-benar dapat terwujud yang pertama guna kemajuan ekonomi negara dan kedua guna kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia.

Slide Up
x
adbanner