Tujuan Jokowi Terbang Ke Amerika: Palestina atau Freeport ?

Amerika

Seperti yang kita ketahui bersama pada tanggal 13 November 2023 Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Ruang Oval Gedung Washington. Pertemuan mereka dalam rangka membahas kemitraan antar dua negara. Jokowi yang sebelumnya di percaya mewakili 57 Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menjadi juru damai prihal konflik Isra*l dan Palestina.

Kepergian Jokowi ke Amerika menjumpai Joe Biden selaku presiden Amerika Serikat guna menyampaikan pesan dari pertemuan puncak gabungan para pemimpin Arab dan Muslim di Riyadh yang mengutuk Isra*l atas perbuatannya ke Palestina mereka meminta untuk menyerukan genjatan senjata.

Dalam pertemuan Jokowi dengan Joe Biden menyampaikan bahwasanya kemitraan antara Indonesia dan Amerika diharapkan dapat bisa berkontribusi dalam perdamaian regional dan global, khususnya Jokowi mengajak Joe Biden untuk turut ikut ambil andil dalam menghentikan konflik kekejaman yang terjadi di Gaza .

Tapi pembahasan yang dibahas oleh Jokowi dan Joe Biden bukan hanya sekedar tentang permasalahan konflik Palestina dan Isra*l saja, pada pembahasan lain mereka membahas tentang penaikan status hubungan bilateral antar dua negara yang sebelumnya strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).

Peningkatan hubungan kemitraan strategis yang komprehensif, dalam hal membangun rantai pasok yang aman hingga penanggulangan krisis iklim. Khususnya Comprehensive Strategic Partnership (CSP) diharapkan menjadi pondasi kuat terutama dibidang ekonomi.

Dibalik pertemuan Jokowi dan Joe Biden rupanya bukan semata-mata membahas seruan aksi damai yang mewakili organisasi kerjasama negara Islam (OKI) dan seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Lalu setelah melakukan pertemuan dengan Joe Biden di Washington, rupanya Jokowi melakukan pertemuan juga dengan Chairman Frefort, McMoran dan Ricard Ardkerson di Hotel Weldorn Astoria Amerika Serikat.

Dalam pertemuan tersebut mereka membahas penambahan saham sebesar 10 persen dan perpanjangan izin tambang PT Freeport selama 20 tahun yang sudah menuju tahap ahir. Eric Tohir yang merupakan kementrian Jokowi membenarkan adanya pertemuan itu, keputusan itu merupakan sebuah keputusan investasi dalam upaya pendorong hilirisasi.

Jadi ini menjadi tanda tanya besar di ruang publik, apakah Jokowi datang ke Amerika sebagai juru damai yang didelegasikan oleh organisasi kerjasama negara muslim (OKI) dan seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung kemerdekaan Indonesia atau Jokowi pergi ke Amerika hanya sebatas hubungan diplomatik antar 2 negara saja.

Pasalnya dibalik vidio dan pemberitaan yang sudah banyak beredar diberbagai platform media sosial ditanah air, banyak masyarakat yang antusias melihat Jokowi yang pergi ke Amerika Serikat berjumpa dengan Joe Biden dalam mengajak mendukung perdamaian antara Isra*l dan Palestina menghentikan penyerangan yang tidak berprikemanusiaan.

Masyarakat yang mendukung Palestina merdeka mengharapkan dengan pertemuan itu gencatan senjata antara Isra*l dan Palestina dapat terjadi, sehingga penyerangan ke Gaza pun tidak terjadi lagi.

Tapi ternyata perginya Jokowi ke Amerika Serikat bukan semata-mata membahas tentang Palestina saja, pertemuan Jokowi dan Joe Biden juga menyangkut masalah kerjasama dibidang ekonomi dan investasi. Setelah pertemuan itu Jokowi juga bertemu dengan Chairman Frefort, McMoran dan Ricard Ardkerson guna membahas saham dan perpanjangan izin Freeport.

Ini seolah menjadi stigma dikalangan publik lantaran apa yang dibayangkan dan diharapkan masyarakat perginya Jokowi ke Amerika semata-mata sebagai juru damai untuk kemerdekaan Palestina malah, melakukan pertemuan membahas kontrak ekonomi.

Kalau dilihat secara seksama apakah perginya Jokowi ke Amerika emang benar-benar dalam upaya mengajak Joe Biden dalam upaya menghentikan konflik antara Isra*l dan Palestina. Apakah pertemuan itu memang dikhususkan untuk membahas kerjasama dibidang ekonomi.

Belum lagi melihat keputusan Jokowi yang janggal dalam penambahan saham sebesar 10 persen dan pemberian izin tambang 20 tahun lamanya, ini menjadi tanda tanya besar melihat keputusan yang sangat diluar nalar, walaupun dengan dalih investasi dan hilirisasi, sederhananya selama 20 tahun preefort akan dikuasai negara asing lagi.

Maka dari pada itu ini akan menjadi stigma dan dilema dikalangan publik tentang tujuan asli Jokowi terbang ke Amerika. Apakah Jokowi terbang ke Amerika semata-mata untuk mengajak Joe Biden untuk mendukung genjatan senjata antara Isra*l dan Palestina atau perginya Jokowi ke Amerika dikhususkan untuk perjanjian ekonomi saja.

 

Tulisan ini oleh Danu Abian Latif – Founder Sekolah Kita Menulis (SKM) Cabang Langsa

Slide Up
x
adbanner