Khofifah Manifestasi Power Peran Perempuan Dalam Politik

Khofifah

Khofifah Indar Parawansa merupakan ketua umum dari Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (Ketum PP Muslimat), sosok Khofifah selaku ketua umum PP ini bisa dijadikan Manifestasi power peran perempuan didalam dunia politik tanah air. Hal itu dapat kita lihat melalui acara Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Pada acara tersebut dapat kita lihat berapa banyak perempuan yang berkumpul membanjiri Stadion Glora Bung Karno, tokoh Khofifah menjadi angin segar bagi perempuan Indonesia saat ini, beliau dapat menumbuhkan semangat dan motivasi untuk mengajak perempuan berperan aktif didalam dunia politik tanah air.

Seperti yang kita ketahui kedudukan perempuan dalam ranah politik sering kali diremehkan, perempuan dianggap tidak dapat menjadi representasi dibidang politik, perempuan yang terjun didunia politik sering kali terbelenggu oleh latar belakang, budaya patriarki dan yang paling utama adalah permasalahan perbedaan gender, hal tersebut sering menjadi tembok besar bagi perempuan untuk mengambil peran untuk terjun ke dunia politik.

Anggap perbedaan gender dan budaya patriarki yang masih terawat hingga kini membuat perempuan sulit untuk masuk kedalam dunia perpolitikan tanah air, asumsi tentang derajat perempuan berada dibawah derajat laki-laki, perempuan merupakan mahluk yang lemah sehingga perlu dilindungi oleh laki-laki.

Efek stigma ini akan berakhir kronis ketingkat egosentris ketidak mauan laki-laki seolah merasa rendah apabila dipimpin oleh perempuan, lalu disisi lain hal ini akan membawa sifat pesimis bagi perempuan, ia akan menganggap bahwa hal ini merupakan sudah hukum alam yang tidak bisa dirubah.

Padahal Indonesia merupakan negara demokrasi yang didasari oleh Pancasila, jelas dalam sila ke-5 berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila ke-5 ini seolah menegaskan kepada kita semua bahwasanya tidak ada pelabelan, diskriminasi, pengkotak-kotakan pada masyarakat apalagi berdasarkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, sederhananya semua dianggap sama dan harus diberlakukan adil, baik itu didalam ekonomi, ruang politik, sosial dan masyarakat.

Dalam hal ini untuk menghapuskan diskriminasi perempuan didalam dunia politik, kita seluruh masyarakat perlu berperan aktif dalam upaya memberikan pemahaman kekhalayak ramai dalam upaya memberantas isu-isu gender dan menghapus budaya patriarki, lakah tersebut merupakan awal untuk mengatasi hambatan-hambatan partisipasi perempuan dalam politik.

Kita harus ketahui bersama dalam meningkatkan partisipasi dan kedudukan perempuan didalam politik bukan hanya tanggung jawab yang harus perempuan emban sendiri, tanggung jawab itu merupakan tugas kita bersama masyarakat untuk menciptakan atmosfer politik yang adil setara, diharapkan dari hal tersebut dapat membangun sistem politik dengan memanfaatkan potensi penuh dari setiap masyarakat tanpa perlu lagi memandang jenis kelamin.

Ditengah-tengah degradasi eksistensi perempuan dipolitik, hadirnya Khafifah ditengah-tengah kontestasi pemilu 2024 ini menjadi harapan besar, dalam memastikan bahwa keterwakilan perempuan dalam politik, agar keputusan politik apabila perempuan dapat ikut andil akomodatif dan substansial guna menjunjung demokrasi hak-hak tersebutlah yang harus diperjuangkan.

Sehingga hal ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi perempuan-perempuan ditanah air agar tetap semangat dan tidak pesimis lagi untuk mengambil bagian dan peran di dalam politik tanah air, karena perempuan memiliki tanggungjawab yang sama dan besar dalam upaya menyelamatkan tanah air ini.

Seperti yang tertulis pada buku dengan judul Sarinah kewajiban wanita dalam perjuangan Indonesia pada halaman 329, wanita Indonesia kewajibanmu telah terang! Sekarang ikutlah serta mutlak dalam menyelamatkan republik dan jika nanti republik telah selamat, ikutlah serta mutlak dalam menyusun negara nasional didalam negara masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial itulah engkau nanti menjadi wanita bahagia dan wanita yang merdeka!.

Dapat kita simpulkan makna dari buku tersebut kata-kata yang dilontarkan oleh bung Karno mengisyaratkan bahwa perempuan memiliki peran mutlak dan kedudukan yang setara dalam memperjuangkan dan bertahan dalam berpartisipasi didalam tata kelola negara, kiat-kiat perjuangan perempuan sangat dibutuhkan dalam menjaga dan merawat keutuhan bangsa.

Maka dari pada itu penulis mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk berpartisipasi dalam kontestasi politik pemilu 2024, ini merupakan langkah awal dalam membuktikan peran perempuan dalam politik sangat diperlukan dan harus diperhitungkan, dengan demikian diharapkan budaya patriarki dan pandangan perbedaan gender di dunia politik tanah air dapat dihapuskan.

Slide Up
x
adbanner